Pada
Era Global dan Digitalisasi ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang
begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari
semua unsur kebutuhan manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini
sangatlah jelas harus adanya upaya perubahan yang dapat menjawab semua
tantangan perkembangan era global, terlebih bagi masyarakat Indonesia wajib
untuk melakukannya.
Era
Global abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap
dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan
SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan
kualitas dan kuantitas ekonomi. Terlebih lagi kita harus mampu bersaing dengan
negara - negara tetangga yang ekonominya berkembang lebih pesat. Untuk bisa
bersaing menjadi manusia global, kita perlu membenahi mindset kita, pendidikan
kita agar bisa bersaing di era global saat ini.
SDM
merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana
menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing
tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan
tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu
banyaknya jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan banyaknya kesempatan
kerja, dan masalah tingkat pendidikan calon pekerja masih relatif rendah.
Kedua
masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan
rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi.
Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini
mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan
tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi
terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi
ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.
Fenomena
meningkatnya angka pengangguran sarjana perguruan tinggi ikut bertanggung jawab.
Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena
ketidakmampuannya dalam menciptakan pendidikan yang mendukung kemampuan
wirausaha mahasiswa.
Kenyataan
ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki
kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan sangat minim pada peme-rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa
belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas
SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara
serius membangun SDM yang berkualitas.
Maka
dari itu peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat
Indonesia dapat bersaing menjadi manusia global. Pemerintah dapat membantu dengan
membenahi pendidikan di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan, sehingga SDM
Indonesia bukan hanya menjadi SDM yang berkualitas namun juga dapat bersaing di
era global ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar