Minggu, 31 Maret 2019

MENJADI MANUSIA GLOBAL

Pada Era Global dan Digitalisasi ini sungguh syarat dengan berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya. Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan manusia yang selalu berkembang setiap detiknya. Disini sangatlah jelas harus adanya upaya perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era global, terlebih bagi masyarakat Indonesia wajib untuk melakukannya.

Era Global abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang harus siap dan sigap dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah diri dalam peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada upaya meningkatan kualitas dan kuantitas ekonomi. Terlebih lagi kita harus mampu bersaing dengan negara - negara tetangga yang ekonominya berkembang lebih pesat. Untuk bisa bersaing menjadi manusia global, kita perlu membenahi mindset kita, pendidikan kita agar bisa bersaing di era global saat ini.

SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada dua hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu banyaknya jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan banyaknya kesempatan kerja, dan masalah tingkat pendidikan calon pekerja masih relatif rendah.

Kedua masalah tersebut menunjukkan bahwa ada kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara nasional di berbagai sektor ekonomi. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka pengangguran sarjana di Indonesia.

Fenomena meningkatnya angka pengangguran sarjana perguruan tinggi ikut bertanggung jawab. Fenomena penganguran sarjana merupakan kritik bagi perguruan tinggi, karena ketidakmampuannya dalam menciptakan pendidikan yang mendukung kemampuan wirausaha mahasiswa.

Kenyataan ini belum menjadi kesadaran bagi bangsa Indonesia untuk kembali memperbaiki kesalahan pada masa lalu. Rendahnya alokasi APBN untuk sektor pendidikan sangat minim pada peme-rintahan di era reformasi. Ini menunjukkan bahwa belum ada perhatian serius dari pemerintah pusat terhadap perbaikan kualitas SDM. Padahal sudah saatnya pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah secara serius membangun SDM yang berkualitas.

Maka dari itu peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjadikan masyarakat Indonesia dapat bersaing menjadi manusia global. Pemerintah dapat membantu dengan membenahi pendidikan di Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan, sehingga SDM Indonesia bukan hanya menjadi SDM yang berkualitas namun juga dapat bersaing di era global ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar