Menanamkan nilai sportivitas adalah
salah satu karakter penting yang perlu ditanamkan pada anak sejak dini adalah
sikap sportif. Sikap mau menerima sesuatu dengan lapang dada. Menerima
kekalahan atau kekurangan diri sendiri. Sebaliknya mau menerima dan mengakui kelebihan dan keunggulan orang lain.
Perkembangan terkini menunjukkan
adanya banyak sengketa dan kisruh. Ini sering berawal dari akibat tidak
menerima kelebihan dan keunggulan orang lain.
Fenomena sosial dan budaya di seputar kita juga membuktikan adanya sikap
yang tidak sportif menanggapi sesuatu. Banyak orang yang sulit menerima
kekurangan dirinya. Begitu pula menerima kelebihan dan keunggulan orang lain
dalam kehidupan yang memang ekosistem kita ternyata dirancang semacam kompetisi
laksana pertandingan sepak bola yang
cenderung menimbulkan konflik sosial.
Memang, sikap sportif adalah suatu
hal yang sulit diterapkan meskipun gampang diucapkan. Perjalanan hidup kita
memang suka tidak suka, sesungguhnya tak luput dari kompetisi dan persaingan.
Persaingan bahkan sudah dimulai sejak dalam keluarga, disekolah nyaris tak bisa
dihindari. Bahkan sejak pemerintah Orde Baru hingga sekarang sangat suka dengan
lomba-lomba hingga diam-diam kompetisi sudah dianggap lazim berkembang biak
sejak di lingkungan keluarga.
Maka sesungguhnya sejak dini seorang
anak akan menjalani berbagai kompetisi, persaingan dan perlombaan. Kompetisi
merebut perhatian orang tua dalam keluarga. Persaingan mendapatkan juara di
kelas. Sampai pada kompetisi yang lebih besar.
Di sinilah pentingnya peran orang
tua di rumah. Contoh dan keteladan orang tua menjadi soko guru utama dalam
menanamkan nilai sportifitas pada anak. Pembiasaan diri bersikap mental sportif
ditunjukkan kepada anak melalui pergaulan sehari-hari di lingkungan keluarga.
Tantangan yang tidak ringan ini
sejak awal kemerdekaan RI pun sudah disadari para pendiri republik. Jadi, pada
1951 para pendiri menciptakan rangkaian kata Bhinneka Tunggal Ika dan
diletakkan di bawah kaki burung Garuda, lambang negara Indonesia. Maka dari
itu, walaupun kita memiliki berbagai macam suku dan budaya yang berbeda-beda,
tetapi kita harus menghormati satu sama lain dengan sportif agar kesatuan dan
persatuan antar sesama manusia dapat terus dipertahankan. Bhinneka Tunggal Ika!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar